Ilustrasi |
Para peretas dari Negeri Tirai Bambu selama ini memang dikenal dengan aksinya di kalangan under ground. Tak jarang, target yang dibidik adalah para 'raksasa'. Sebut saja nama Google, Apple, perusahaan minyak, hingga lembaga pemerintah Amerika Serikat sempat jadi bulan-bulanan hacker China. Namun soal sosok yang menjadi dalang di balik akse penyerangan tersebut hingga saat ini masih abu-abu. Yang pasti sejumlah laporan cuma menyebut itu berasal dari Negeri Tirai Bambu.
Berikut beberapa aksi yang dikaitkan dengan aktivitas para peretas dari China seperti dikutip EbyCom Technology dari Inet dan PCMag :
1. Google
Investigasi lebih lanjut kemudian menjabarkan bahwa serangan tersebut diketahui tak hanya menyasar Google seorang. Namun juga melandar sekitar 20 perusahaan lain dari aksi yang sama.
Tak berhenti sampai di situ, setahun berselang atau di tahun 2011, Google juga dilaporkan diserang oleh peretas yang mengincar data akun dan password di Gmail. Lebih khusus, data-data yang diincar merupakan milik pejabat pemerintah, aktivis, dan jurnalis.
2. Satelit Amerika Serikat
Menurut sebuah laporan yang diungkap di tahun 2011, pelaku diduga kuat juga berasal dari jaringan hacker China. Tidak disebutkan apa tujuan dari serangan itu, namun yang pasti hal ini kembali menyudutkan para peretas dari Negeri Tirai Bambu.
3. Perusahaan Minyak
Menurut laporan dari perusahaan keamanan McAfee, suatu perusahaan minyak dan gas yang tidak disebutkan namanya sempat disusupi sistemnya pada November 2009 silam.
Pelaku dilaporkan coba menyusup demi mendapatkan informasi rahasia dari perusahaan tersebut. Sayang, tidak disebutkan lebih lanjut oleh McAfee, soal data apa yang diincar. Namun diketahui bahwa pelaku menerobos dari server yang berada di Amerika Serikat dan Belanda.
4. Kadin Amerika Serikat
Aksi tersebut dilaporkan terjadi pada bulan Mei 2010 dan menyasar informasi-informasi yang tersimpan di sitem Kadin AS.
Tentu saja, Kadin AS patut khawatir terhadap data yang kemungkinan dicuri. Sebab dilaporkan, informasi yang berpindah tangan itu termasuk proses dan hasil lobi-lobi bisnis dari organisasi tersebut.
5. Dalai Lama
Grup hacker yang diketahui berbasis di barat daya China dilaporkan mencoba mencuri dokumen di kantor Kementerian Pertahanan China dan kantor Dalai Lama.
Kejadian ini dilaporkan oleh sekelompok peneliti dari Kanada pada tahun 2010.
6. Pembela HAM
Kelompok lain yang juga menjadi korban adalah Civil Rights & Livelihood Watch, Canyu, New Century News, dan The Independent Chinese Pen Center.
7. Facebook, Twitter & Apple
Nama lain yang juga tak kalah mentereng adalah The New York Times, The Wall Street Journal, The Washington Post dan Departemen Energi AS pun jadi sasaran. Belum ada pernyataan resmi mengenai siapa di balik serangan ini. Namun sejumlah temuan mengarahkan tudingan pada China.
Perusahaan keamanan cyber Mandiant menduga, militer China melakukan operasi spionase cyber yang canggih terhadap puluhan perusahaan AS dan Kanada. Kesimpulan sementara ini didapat berdasarkan hasil temuan mereka.
Sebanyak 60 halaman laporan yang mereka rilis, memperlihatkan adanya keterkaitan serangan dengan sekelompok hacker China dan pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut.
Seperti dilansir CNN, hasil pelacakan Mandiant bermuara pada jaringan spesifik di Shanghai. Beberapa di antaranya bahkan mengarah pada markas salah satu kelompok militer rahasia China.
Satu hari setelah dugaan diarahkan ke China terkait aksi hacking yang menimpa sejumlah perusahaan besar Amerika Serikat (AS), pemerintah China langsung merespons tudingan tersebut.
Dilansir The New York Times, Departemen Pertahanan China membantah tudingan itu salah besar. Menurut juru bicara Departemen tersebut, laporan firma keamanan cyber Mandiant salah besar.
Pada konferensi pers di Beijing, Departemen Pertahanan China mengatakan tuduhan tersebut telah mencoreng reputasi mereka. Juru bicara Departemen itu bahkan menantang untuk membuktikan hasil riset Mandiant.
Disebutkan sang juru bicara Geng Yansheng, justru China yang telah menjadi korban serangan cyber yang berasal dari AS. Menurutnya, Mandiant telah salah dalam mengenali aktivitas cyber China.
"Militer China memerintahkan untuk tidak mendukung aktivitas hacking apapun. Klaim yang disebutkan Mandiant bahwa militer China menjadi dalang spionase internet tidak punya bukti kuat," tegasnya.
Sumber: Inet, dan PCMag
LikePost:
Artikel Terkait:
Cyber Life
- Begini Cara Hacker Membobol Uang dari ATM
- 5 Hal Tentang Programmer, Mitos atau Fakta?
- 10 Jabatan Dunia TI dengan Gaji Tertinggi di AS
- Perang Cyber Antara Hacker Indonesia dan Bangladesh telah Dimulai!
- Meretas Mobil akan Menjadi Tren
- Mobil Zaman Sekarang Gampang Di-Hack?
- FBI Berencana untuk Gantikan BlackBerry para Pegawainya dengan Android Samsung
- SBY Akan Rilis Akun Facebook Waktu Dekat Ini.
- AndroidLand, Markas Gadget Si Robot Hijau
- 10 Bos Teknologi dengan Pendapatan Terbesar
- Fitur Baru Facebook 'Photo Comments'
- Sindiran Bos Apple Tentang Android
- Master Desainer Apple Dapat Julukan Baru
- Pengalaman Menakjubkan Magang di Kantor Google
- Magang di Google Gajinya Rp 57 Juta Sebulan!
- Hashtag Akhirnya Datang di Facebook
- Twitter Ditinggalkan Designer Andalannya
- 10 Hal yang Paling Dicari Pengguna Google Indonesia
- Pengguna Lebih Kecewa dengan WINDOWS 8 dibandingkan dengan VISTA
- Facebook Bersih-bersih Akun Fan Page
- Medan Cyber Crime Indonesia Lebih Berat Dibanding Amerika
- Polisi: Mesin Perang Sudah Terintegrasi Dunia Cyber
- Pengguna Internet Indonesia 'Rajin' Ngehack
- Mengenal Anonymous, Grup Hacker Paling Berpengaruh di Dunia
Security
- 'Lubang' Komputer yang Paling Sering Diincar Hacker
- Skripsi Mahasiswa Jadi Juara Kompetisi Cyber Security
- Forum Linux Dibobol Hacker, Jutaan Data Pengguna Dicuri!
- Begini Cara Hacker Membobol Uang dari ATM
- Perang Cyber Antara Hacker Indonesia dan Bangladesh telah Dimulai!
- Meretas Mobil akan Menjadi Tren
- Mobil Zaman Sekarang Gampang Di-Hack?
- Hacker Top Pembobol Mesin ATM Mati Muda
- Siapa Bilang Apple Bebas Serangan Cyber?
- Sven Kamphuis, Hacker Paling "Berbisa" di Dunia
- Vupen Security, Grup Hacker yang Ditakuti Google
- 5 Robot Binatang yang Sedang Dikembangkan Pentagon.
- Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) Kembangkan Perangkat Android Super Aman
- Gadget Android Disadap NSA?
- Source Code Virus Penyerang Perbankan Dijual
- Mahasiswa Indonesia Juara Kompetisi Keamanan IT Dunia
- Microsoft: Semua DVD Software Bajakan Mengandung Malware
- 30 Raksasa TI Bersatu Memerangi Malware Conficker
- Indonesia Masuk Radar Serbuan Conficker
- Cara Aman Menyimpan Kontak BlackBerry Messenger
- Ide Gila Google: Pil Password & Tattoo Elektronik Password
- Facebook Hadirkan Fitur Verifed di Fan Pages
- Scammer Incar Pengguna Tumblr
- Medan Cyber Crime Indonesia Lebih Berat Dibanding Amerika
- Polisi: Mesin Perang Sudah Terintegrasi Dunia Cyber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar Anda pada kolom komentar di bawah ini atau dengan kolom komentar Facebook pada bagian atas ini.
Berkomentarlah dengan sehat! Dilarang membuat komentar dengan isi yang mengandung spam, sara, pornografi, politik, iklan, dan diluar norma yang berlaku. Thanks.